SOLOK — Kegiatan workshop menulis cerpen antologi yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Solok pada 5 November 2025 lalu, membuahkan hasil nyata berupa sebuah buku cerpen antologi yang memuat karya-karya terbaik kiriman para peserta. Buku tersebut secara resmi diperkenalkan kepada publik melalui kegiatan soft launching yang digelar di Gedung Pustaka Daerah Kabupaten Solok, Selasa, 16 Desember 2025.
Soft launching buku cerpen antologi berjudul “Bumi Matriarkat: Minangkabau Dulu, Kini dan Esok” itu dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, S.Sos., M.Si., didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok, Eko Gunanto, S.Pd, serta Kabid Pengelolaan Perpustakaan, Wilma Montezi, A.Md., S.AP. Kegiatan tersebut dilaksanakan di sela agenda Peer Learning Meeting (PLM) yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan di bidang literasi dan pengelolaan perpustakaan.
Buku cerpen antologi ini merupakan kumpulan karya peserta workshop yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, Guru, hingga masyarakat umum yang memiliki minat di bidang kepenulisan. Karya-karya yang dihimpun dalam buku tersebut mengangkat beragam tema sosial dan budaya, dengan penekanan pada nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau serta sistem matriarkat yang diwariskan secara turun-temurun dan diangkat melalui medium cerita pendek.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan workshop hingga terbitnya buku antologi cerpen tersebut. Menurutnya, penerbitan buku ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan literasi yang terencana dan berkelanjutan mampu melahirkan karya kreatif dan meningkatkan budaya membaca serta menulis di tengah masyarakat.
"Bahkan karya sastra ini tidak hanya kreatif, tetapi juga sarat nilai budaya.Terbitnya buku antologi cerpen Matriarkat: Minangkabau Dulu, Kini dan Esok ini adalah hasil nyata dari upaya bersama dalam membangun budaya literasi di Kabupaten Solok, sekaligus menunjukkan bahwa Kabupaten Solok memiliki potensi besar di bidang literasi dan kepenulisan. Pemerintah daerah tentu mendukung kegiatan-kegiatan yang mendorong lahirnya penulis-penulis baru, ” ujar Medison.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok, Eko Gunanto, menegaskan bahwa penerbitan buku ini merupakan bagian dari upaya penguatan ekosistem literasi daerah. Ia berharap buku cerpen antologi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk terus berkarya di bidang sastra.
Kegiatan soft launching buku cerpen antologi ini sekaligus menjadi momentum penting dalam pengembangan literasi di Kabupaten Solok, sejalan dengan peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran, kreativitas, dan pengembangan sumber daya manusia.

Fadlizon